Masjid Al-Ihya Center Kuningan Kemalingan, Dua Pelaku Bawa Kabur Koropak Saat Dini Hari

KUNINGAN, 10 Oktober 2025 — Aksi pencurian kembali mengguncang warga Kuningan. Kali ini, Masjid Al-Ihya Center (Fakultas Ilmu Kesehatan Unisa Kuningan) yang berlokasi di Desa Windusengkahan, Kecamatan Kuningan, menjadi sasaran dua orang pencuri pada pukul 02.26 dini hari, Jumat (10/10/2025).

Dari rekaman kamera CCTV, terlihat dua pelaku memasuki area masjid dengan menggunakan sarung yang diduga milik masjid. Keduanya kemudian membawa kabur koropak (kotak amal) yang berada di dalam ruang utama masjid.

Beruntung, isi koropak sudah dikosongkan sehari sebelumnya oleh pengurus, sehingga pelaku hanya membawa wadah kosong, karena pengurus masjid setiap hari mengosongkan kotak amal sebagai tanggung jawaban pengurus masjid Al-Ihya Center.

Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 02.26 WIB. Dalam rekaman CCTV yang diperoleh pengurus masjid, dua pelaku masuk ke area dalam masjid dengan gerak hati-hati. Salah satu pelaku tampak memantau situasi, sementara pelaku lainnya langsung menuju koropak amal utama. Setelah memastikan kondisi sepi, keduanya mengangkat koropak dan membawanya keluar dari area masjid. Salah satu dari mereka bahkan terlihat menggunakan sarung masjid untuk menutupi wajah dan menyamarkan identitas.

Ketua DKM Masjid Al-Ihya Center, H. Ugin Lugina, membenarkan adanya peristiwa tersebut.

“Benar, kami kehilangan koropak sekitar jam setengah tiga dini hari. Pelaku ada dua orang, dan mereka terekam jelas di CCTV. Tapi alhamdulillah, uangnya sudah kami ambil sehari sebelumnya, jadi mereka hanya bawa kotak kosong, dan koropak selalu kami kosongkan setiap hari sebagai langkah tanggung jawab keuangan pengurus masjid” ujar H. Ugin Lugina, Jumat pagi (10/10/2025).

Pengurus DKM juga akan menambah kamera pengawas (CCTV) di titik-titik yang lebih luas untuk memantau aktivitas di area luar masjid. Kasus pencurian di masjid bukan hal baru di wilayah Kabupaten Kuningan. Beberapa tahun terakhir, sejumlah masjid juga menjadi target pencuri yang mengincar kotak amal atau barang-barang ibadah.

Peristiwa ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk lebih peduli terhadap keamanan masjid dan lingkungan sekitar. Selain memperkuat sistem keamanan, pengawasan sosial juga penting dilakukan bersama-sama. Kejadian di Masjid Al-Ihya Center ini menjadi pelajaran bahwa keamanan rumah ibadah harus dijaga secara kolektif. Warga diimbau agar aktif dalam kegiatan ronda malam, memasang penerangan tambahan, dan tidak ragu melapor bila melihat hal mencurigakan.

 “Masjid adalah tempat suci, bukan tempat kejahatan. Kita semua harus ikut menjaga,” tutup H. Ugin Lugina dengan tegas.