Pemkab Kuningan Siapkan Solusi Konkret Penanganan Limbah Kohe Sapi di Cipari
KUNINGAN – Pemerintah Kabupaten Kuningan melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) menggelar rapat koordinasi terkait penanganan lanjutan pengelolaan limbah kotoran hewan (kohe) sapi di Kelurahan Cipari, Kecamatan Cigugur, Rabu (15/10/2025), bertempat di ruang rapat Bappeda Kuningan.
Rapat tersebut merupakan tindak lanjut dari hasil peninjauan lapangan beberapa waktu lalu oleh sejumlah dinas terkait ke lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Cipari, yang selama ini menjadi sorotan akibat cemaran limbah kohe ke aliran sungai ketika musim hujan.
Dalam rapat tersebut, perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) memaparkan langkah konkret yang diperlukan untuk pembangunan sistem pipanisasi di area peternakan warga. Upaya ini diharapkan dapat mencegah limbah kohe mengalir langsung ke sungai. Dari hasil pembahasan, kebutuhan anggaran untuk merealisasikan program pipanisasi tersebut diperkirakan mencapai Rp500 juta.
Selain DLH, rapat juga dihadiri oleh perwakilan Dinas Peternakan dan Perikanan, Camat Cigugur, Plt. Lurah Cipari Elin Errislinda, serta Ketua Koperasi Produsen Karya Nugraha Jaya Kuningan (KP-KNJK), H. Iding Karnadi, beserta jajaran pengurus koperasi.
Ketua KP-KNJK, H. Iding Karnadi, menyampaikan bahwa pihaknya selama ini telah berupaya maksimal mengelola limbah kohe dari anggota peternak. Namun, keterbatasan dana dan lokasi kandang yang tersebar membuat penanganan belum bisa menjangkau seluruh peternak.
“Tadi disampaikan oleh Kepala Bappeda, penganggaran masih dalam proses kajian. Kita semua memahami kondisi keuangan daerah yang sedang tidak baik-baik saja. Karena itu, ada kemungkinan pembiayaan akan diupayakan melalui pengajuan CSR ke mitra kerja koperasi seperti Ultra Jaya atau pihak lainnya,” ujar Iding.
Sementara itu, Plt. Lurah Cipari Elin Errislinda mengaku pihaknya memiliki keterbatasan anggaran untuk ikut menanggulangi persoalan tersebut. Namun, ia mengapresiasi langkah dan perhatian pemerintah daerah yang terus berkoordinasi bersama koperasi dalam mencari solusi terbaik.
“Pemda dan Koperasi sama-sama sedang melakukan ikhtiar untuk mengatasi persoalan limbah kohe yang sering menjadi polemik di masyarakat. Kami di kelurahan juga berkomitmen mendukung langkah ini,” ungkap Elin.
Ia menambahkan, pihak kelurahan berencana melakukan monitoring rutin ke lokasi kandang sapi bersama perangkat kelurahan. Dalam kegiatan tersebut, peternak akan dihimbau agar lebih disiplin menjaga kebersihan kandang dan melakukan pembersihan kohe setiap hari.
Langkah-langkah tersebut menjadi bagian dari upaya bersama Pemkab Kuningan untuk menuntaskan persoalan limbah ternak yang telah berlangsung cukup lama. (/red)
